Mata Peristiwa Nusantara News.com – Ngada – Nusa Tenggara Timur – Dalam menunjang keamanan dan ketertiban diwilayah hukum Polres Ngada, tetap aman dan kondusif selama masa Kampanye, dan menyambut Natal 2023 dan Tahun Baru 2024, personil Polres Ngada terus melakukan kegiatan Harkamtibmas
Kapolres Ngada AKBP Padmo Arianto, S.I.K, memerintahkan Kabag Perencanaan Polres Ngada AKP Muardi, untuk menjadi Narasumber Ceramah Kamtibmas, bertempat di Masjid Agung Baiturrahman Al-Ghuraba Bajawa, Kecamatan Bajawa, Kabupaten Ngada-NTT, Rabu 19 Desember 2023, pukul 19.30 WITA, usai sholat jamaah Isya
Hadir dalam kegiatan ceramah Kamtibmas tersebut para tokoh agama Islam, pengurus masjid Agung Baiturrahman Al-Ghuraba Bajawa, para remaja masjid dan jamaah/umat muslim yang berdomisili di kota Bajawa
Kabag Perencanaan Polres Ngada didampingi Kasie Humas Polres Ngada Iptu Sukandar, dalam ceramahnya menyampaikan kepada para umat muslim, l agar senantiasa sebagai contoh ataupun panutan dalam menjaga kerukunan antar umat beragama, sebagaimana dicontohkan oleh Nabi Muhammad SAW
Adapun materi ceramah yang disampaikan oleh Kabag Ren Polres Ngada, salah satu penyebab terjadinya gangguan keamanan dan ketertiban bersumber dari Berita Bohong/Hoax
“Para jemaah sholat isya sekalian, bijaklah dalam mengakses media sosial, terutam dalam menanggapi isu atau berita serta informasi yang beredar”
“Yang lebih penting lagi jangan sekali-kali menyebarkan berita Hoax”.ungkap AKP Muardi.
Lanjut AKP Muardi, saat ini kita sama-sama ketahui, pesta demokrasi sudah didepan mata, untuk kita pahami bersama, di indonesia menganut sistem demokrasi pacasila yang sudah masuk pada era reformasi, yang mana di temukan adanya kebebasan”
“Kebebasan ini dari sudut pandang Kepolisian, muncul menjadi dua dampak yang berbeda, yakni dampak positif dan dampak negatif”
“Dampak positif dari demokrasi dengan ada kebebasan ini yakni, peran masyrakat meningkat dan menguatnya peran legislatif dalam memperjuangkan hak-hak rakyat”
“Dampak negatif itu sendiri dengan adanya suatu kebebasan, dimana kebebasan ini disalah artikan sampai kebablasan, sehingga lahirnya radikalisme”
“Secara umum, radikalisme dapat di maknai sebagai pemahaman dan atau perilaku menggunakan kekerasan dalam mensikapi perbedaan, memecahkan masalah atau untuk mencapai tujuan”
“Saat ini sedang dalam masa kampanye hendaknya saudara-saudaraku hindari permusuhan karena suatu perbedaan pilihan, pilihan boleh berbeda tetapi tetap dalam bingkai persaudaraan baik dalam lingkungan kita sebagai muslim sendiri maupun dengan seluruh lapisan masyarakat”
“Pererat tali silatuhrahmi dan toleransi sesama umat, kepada parah tokoh – tokoh yang hadir, senantiasa dapat memberikan dukungan dalam pemeliharaan Kamtibmas tetap kondusif”
“Sebentar lagi saudara-saudara kita yang Nasrani, akan merayakan Hari Raya Natal, kami mengajak kepada kita semua umat muslim, senantiasa menghormati saudara-saudara kita yang sedang merayakan hari kebesarannya yaitu Natal 2023 ini, dengan tetap menjaga setuasi dan kondisi di wilayah masing-masing untuk tetap kondusif”
“Para remaja, jangan lakukan tindakan tidak terpuji, jangan sekali-sekali membunyikan petasan/kembang api, tidak melakukan kebut – kebutan, tidak menggukan knalpot racing pada kendaraan bermotor, tidak membuat keributan, pada saat perayaan ibadah,
“Sehingga saudara-saudara kita yang Nasrani dapat melaksanakan ibadah Hari Raya Natal dapat berjalan dengan aman, nyaman dan damai serta khimat”
“Kami mengharapkan keterlibatan kita dalam menjaga jalannya ibadah di gereja – gereja maupun di tempat – tempat ibadah, bersama Polres Ngada kita dapat memberikan rasa nyaman pada saat perayaan ibadah”
Sebelum menutup Ceramah Kamtibmas, AKP Muardi menyampaikan materi “Hoax Dalam Perspektif Agama Islam, sebagai bekal para remaja Masjid Agung Baiturrahman Al-Ghuraba Bajawa
Dikutip oleh Kasiehumas Polres Ngada materi cara mengenali berita hoax, dan cara mengatasinya serta Hoax dalam perspektif agama Islam yang disampaikan oleh Kabag Perencanaan Polres Ngada
Hoax yaitu informasi yang dibuat-buat atau direkayasa untuk menutupi informasi yang sebenarnya. Dengan kata lain, hoax diartikan sebagai upaya pemutarbalikan fakta menggunakan informasi yang seolah-olah meyakinkan akan tetapi tidak dapat diverifikasi kebenarannya
Adapun ciri – ciri dari berita Hokas yaitu, Penggunaan judul yang profokatif, Sumber informasi yang tidak dapat di percaya, Penyajian tanggal yang tidak sesuai, Tanpa dukungan fakta jelas, pengunaan foto atau video yang tidak akurat, Penyalah gunaan bahasa atau tata bahasa yang buruk, Kurangnya sumber pendukung.
Adapun cara mengatasi berita Hoaks di dunia maya antara lain, Hati – hati dengan judul propokatif, berita hoaks seringkali menggunakan judul sensasional, yang memprofokasi misalnya dengan langsung menuding atau menuduh kepihak tertentu, Cermati alamat situs berita tersebut, Periksa fakta – fakta yang terjadi, Cek keaslian foto – foto yang beredar.
Hoax dalam perspektif Agama Islam, perubahan zaman telah membawa manusia kepada kemudahan dalam mengakses informasi.
Perkembangan teknologi yang mumpuni sangat memungkinkan manusia untuk mengakses dan memberikan informasi cukup dari genggaman saja, namun satu hal yang lebih penting dari sekedar kemudahan dalam mendapatkan dan memberikan informasi, yaitu kebenaran dan keakuratan dari informasi tersebut.
Banyak orang yang ketika menerima informasi dari group WhatsApp ataupun Facebook, tanpa mengecek dan mencari tahu kebenarannya terlebih dahulu, mereka langsung sharing informasi tersebut, sehingga informasi yang belum tentu kebenarannya tersebut sudah dibagikan kebanyak orang.
Dan pada akhirnya jika informasi itu tidak benar para pembaca telah termakan isu yang tidak valid.
Bukti kebanyakan masyarakat termakan isu yang tidak relevan terbukti dari survey MASTEL ditahun 2017 yang dilakukan oleh kominfo, bahwa sumber hoaks yang paling banyak beredar adalah melalui media sosial.
Secara bahasa informasi yang tidak benar, tidak relevan dengan keadaan sebenarnya disebut hoaks. Hoaks memang terlihat baru diera digital ini, namun dalam perspektif islam yang pada hakikatnya hoaks telah terjadi pada zaman Rasulullah Shallallahu’alaihi Wassalam
Yang mana ketika istri beliau difitnah berzina oleh kaum munafikin. Sebab kejadian ini maka turunlah ayat al-quran untuk membantah hal tersebut yaitu surat [alHujurât/49:6] :
Wahai orang- orang yang beriman, jika ada seorang faasiq datang kepada kalian dengan membawa suatu berita penting, maka tabayyunlah (telitilah dulu), agar jangan sampai kalian menimpakan suatu bahaya pada suatu kaum atas dasar kebodohan, kemudian akhirnya kalian menjadi menyesal atas perlakuan kalian.
Kebiasaan masyarakat dalam membicarakan suatu topik/orang lain (ghibah) juga menjadi penyebab terbesar hoaks itu beredar. Allah subhanahu wata’ala telah melarang orang-orang yang beriman untuk tidak saling menggunjing(ghibah) dalam surat [alHujurât/49:12] :
“Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan purba-sangka (kecurigaan), karena sebagian dari purba-sangka itu dosa. Dan janganlah mencari-cari keburukan orang dan janganlah menggunjingkan satu sama lain.
Adakah seorang diantara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya.
Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang”.
Agama islam menganjurkan ummatnya untuk berhati-hati dan selalu mengecek informasi dan berita yang diterima terlebih dahulu. Secara bahasa keagamaan hal ini disebut tabayyun. Ayat al-quran yang berbicara tentang berita bohong adalah surat ” (QS. An-Nuur: 11) :
“Sesungguhnya orang-orang yang membawa berita bohong itu adalah dari golongan kamu juga. Janganlah kamu kira bahwa berita bohong itu buruk bagi kamu bahkan ia adalah baik bagi kamu. Tiap-tiap seseorang dari mereka mendapat balasan dari dosa yang dikerjakannya. Dan siapa di antara mereka yang mengambil bahagian yang terbesar dalam penyiaran berita bohong itu baginya azab yang besar”.
Secara garis besar dapat disimpulkan bahwasannya agama islam sangat memperhatikan dan peduli tentang hoaks ini sehingga dianjurkan bagi ummatnya untuk selalu mengecek informasi atau berita yang diterima terlebih dahulu serta mencari tahu sumber dari mana asal informasi atau berita tersebut berasal.
RED
Sumber: Humas Polres Ngada