Ket. Pemimpin AKBP Nova Suryandaru SH. Saat Berpamitan dari jabatannya sebagai Kapolres Aceh Timur melalui prosesi tradisi Pedang Pora, Jum’at (18/04) Foto. (Hms).Â
Aceh Timur, NAD MPNN – 18 April 2025, Kilatan pedang membentuk gapura kehormatan. Deretan personel berseragam tegak membentuk barisan sakral, mengantar langkah penuh makna seorang pemimpin menuju babak baru pengabdian. Dalam suasana haru dan penuh kebanggaan, AKBP Nova Suryandaru SH resmi berpamitan dari jabatannya sebagai Kapolres Aceh Timur melalui prosesi tradisi Pedang Pora simbol kehormatan dan penghargaan tertinggi di tubuh Kepolisian Republik Indonesia.
Serah terima jabatan yang digelar di Aula Polres Aceh Timur Momen. tersebut menjadi penanda bergantinya tongkat estafet kepemimpinan di Polres Aceh Timur, sekaligus membuka lembaran baru bagi AKBP Nova Suryandaru SH yang kini dipercaya mengemban amanah Jabatan baru di Polda Aceh.
Selama masa jabatannya, AKBP Nova Suryandaru SH dikenal bukan hanya sebagai penegak hukum, tetapi juga sebagai sosok yang membumi dan dekat dengan masyarakat, dan Awak media yang ada di Aceh Timur, dan Melalui program “Bakti sosial”, ia membawa jajarannya turun langsung ke tengah masyarakat—menyapa warga, menyalurkan bantuan sembako, hingga menjenguk para anggota kepolisian yang sedang sakit, mereka yang sedang ditimpa musibah. Sentuhan humanis itu menjadikan Polres Aceh Timur tidak sekadar aparat penegak hukum, tetapi juga mitra masyarakat dalam kehidupan sehari-hari.
“Beliau sosok pemimpin yang selalu mengedepankan pendekatan persuasif tanpa mengabaikan ketegasan hukum,” ujar Kasi Humas Polres Aceh Timur, ipda Agus. “Kami yakin, di tempat tugas yang baru, beliau akan semakin bersinar.”
Wilayah Polda Aceh yang dikenal memiliki dinamika sosial dan tantangan tersendiri kini menjadi ladang pengabdian selanjutnya. Dengan rekam jejak kepemimpinan yang solid, gaya komunikasi yang tegas namun bersahaja, serta kepekaan terhadap persoalan di lapangan, AKBP Nova Suryandaru SH diyakini akan mampu membawa warna baru dalam menjaga kondusivitas dan meningkatkan kepercayaan publik.
Tradisi Pedang Pora bukan sekadar seremoni perpisahan. Ia adalah penghormatan atas dedikasi, simbol doa dan restu, serta cermin komitmen untuk terus mengabdi dalam setiap langkah. Kini, Polres Aceh Timur bersiap menyambut pemimpin baru dengan semangat yang sama melanjutkan pelayanan dan pengabdian terbaik bagi masyarakat.
(**/Zainal Abidin )
