Foto. (Ilustrasi)
KUBU RAYA, KALBAR, MPNN – Warga Sui Kakap dikejutkan oleh robohnya Dermaga Sandar Nelayan yang baru selesai dibangun tiga bulan lalu dengan menggunakan dana APBD Kubu Raya 2024. Dermaga yang seharusnya memperkuat sektor perikanan ini justru ambruk secara tiba-tiba, memunculkan tanda tanya besar terkait kualitas pembangunan.
Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Kubu Raya, Drs. Oedang Prasetyo, M.Si, mengungkapkan bahwa kejadian tersebut terjadi pada Rabu, 12 Februari. Keesokan harinya, pihaknya menerima laporan dari warga dan media, yang langsung ditindaklanjuti dengan inspeksi lapangan oleh Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) serta tim pengawas proyek.”

Hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa dermaga ini dibangun oleh CV. PERMATA GEMILANG dengan anggaran Rp.91.360.000 (sembilan puluh satu juta tiga ratus enam puluh ribu rupiah) dalam waktu 60 hari kerja, tepatnya Oktober hingga Desember 2024. Sesuai kontrak, proyek ini masih dalam masa pemeliharaan 180 hari, hingga 9 Juni 2025.”
“Karena masih dalam tahap pemeliharaan, maka tanggung jawab penuh atas perbaikan ada di tangan kontraktor. Kami telah meminta mereka untuk segera memperbaiki kerusakan, dan kami harap tidak perlu waktu lama agar masyarakat bisa segera memanfaatkannya kembali,”
Jelasnya “, Perbaikan sudah dimulai sejak Sabtu lalu. Dokumentasi foto dan video menunjukkan bahwa penyelaman untuk pengambilan tiang dan langkah awal perbaikan sudah berjalan.”
Oedang Menegaskan bahwa Insiden ini masuk dalam kategori force majeure, disebabkan oleh arus deras dan pasang tinggi yang diduga mengikis fondasi dermaga. Namun, langkah mitigasi diambil, termasuk kemungkinan menggeser lokasi dermaga agar lebih aman dari arus kuat.
Dinas Perhubungan memastikan tidak ada anggaran tambahan untuk perbaikan karena kontraktor masih bertanggung jawab penuh sesuai perjanjian dan berharap media juga turut mengawal proses ini agar proyek berjalan sesuai kontrak dan dermaga bisa kembali digunakan oleh masyarakat,” pungkasnya
Meski demikian, pertanyaan tetap menggantung : Apakah benar murni faktor alam, atau ada kelalaian dalam konstruksi? Publik menantikan hasil evaluasi lebih lanjut.
Wulandari S