Ket. Sejumlah Warga Desa Air Dua, Kecamatan Jelai Hulu saat Melakukan Pemblokiran Jalan Simpang Empat Holing. (11/02). Foto. (Ist. MPNN).
Ketapang, Warga Desa Air Dua, Kecamatan Jelai Hulu, kembali melakukan pemblokiran jalan di Simpang 4 Jalan Holing sebagai Jalur akses utama yang menghubungkan desa-desa serta kecamatan di wilayah tersebut.
Aksi ini merupakan bentuk tuntutan warga terhadap PT. Falcon Agri Persada agar perusahaan tersebut memenuhi permohonan Corporate Social Responsibility (CSR) berupa perbaikan jalan desa yang pernah diajukan.
Permohonan ini tertuang dalam surat resmi No: P/084/LPG-A412.6/LPG/VII/2024 dengan perihal Permohonan CSR Perbaikan Jalan Desa Limpang, yang disampaikan kepada perusahaan pada 11 Juli 2024 dan diterima oleh perwakilan perusahaan, Mas’ud, selaku Manajer General Affairs (MGA), pada 23 Juli 2024.
Sebelumnya, pada bulan yang sama, PT. FAFE sempat memulai perbaikan jalan, tetapi hanya berlangsung selama dua hari. Setelah itu stop dengan alasan musim hujan dan berjanji akan dilanjutkan nanti. Tetapi hingga detik ini belum juga ada realisasi.
Warga pun kembali mengajukan permohonan ulang pada Juni 2024, namun tidak mendapatkan tanggapan. Akibatnya, masyarakat dari beberapa desa kembali melakukan aksi pemortalan jalan di Simpang 4 Jalan Holing, Desa Air Dua. Aksi ini dipimpin oleh beberapa tokoh masyarakat, termasuk Mulyadi, Suwarni, dan Kepala Desa Kusuma Jaya yang akrab disapa Lilim. Turut hadir dalam aksi ini Toni (Kepala Dusun Desa Air Dua) serta Amir (Badan Permusyawaratan Desa/BPD).
Menurut Obiyanto, salah satu perwakilan masyarakat, jalan ini adalah satu-satunya akses yang digunakan warga untuk beraktivitas, termasuk bagi anak-anak yang bersekolah di SMP Desa Riam Danau. Karena kondisi jalan yang rusak parah, sebagian warga bahkan harus membuat jembatan papan (miting) sebagai jalur alternatif.
Obiyanto menegaskan bahwa aksi pemortalan ini bukan bertujuan menutup akses bagi semua pihak, melainkan sebagai bentuk protes atas janji perusahaan yang belum ditepati. “Kami hanya meminta hak kami untuk kepentingan bersama. PT. FAFE sebagai mitra masyarakat seharusnya lebih serius dan cepat tanggap dalam menangani masalah ini, mengingat jalan adalah akses vital bagi kehidupan sehari-hari,” ujarnya.
Masyarakat berharap perusahaan dan instansi terkait segera merealisasikan perbaikan jalan, mengingat infrastruktur merupakan salah satu prioritas pembangunan pemerintah pusat dan daerah untuk mendukung ketahanan pangan serta kesejahteraan masyarakat.
Hingga berita ini diturunkan, belum ada respon resmi dari pihak PT. FAFE
Sumber : Obiyanto (tokoh masyarakat)